Mengenal Mikrokontroler dan Wemos D1 R1
Dalam dunia teknologi, terutama pada bidang elektronika dan Internet of Things (IoT), istilah mikrokontroler mungkin sudah sering terdengar. Bagi sebagian orang, mikrokontroler adalah “otak kecil” yang mampu menjalankan instruksi tertentu. Salah satu perangkat populer yang banyak digunakan oleh pelajar, mahasiswa, maupun pengembang IoT adalah Wemos D1 R1.
Mari kita bahas satu per satu.
Apa itu Mikrokontroler?
Mikrokontroler bisa dibilang sebagai sebuah komputer mini yang dikemas dalam bentuk chip (IC). Bedanya dengan komputer pada umumnya, mikrokontroler sudah dilengkapi dengan CPU (prosesor), memori, dan input/output di dalam satu chip. Dengan kemampuan ini, mikrokontroler dapat mengontrol berbagai perangkat elektronik hanya dengan program sederhana.
Contoh penggunaan mikrokontroler ada di sekitar kita:
-
Mesin cuci yang bisa mengatur putaran otomatis.
-
Remote TV yang bisa mengirimkan sinyal.
-
Lampu lalu lintas yang berubah sesuai waktu.
Intinya, mikrokontroler adalah jantung dari banyak perangkat pintar yang mempermudah hidup kita sehari-hari.
Apa itu Wemos D1 R1?
Setelah memahami mikrokontroler secara umum, sekarang kita masuk ke contoh nyatanya, yaitu Wemos D1 R1.
Wemos D1 R1 merupakan board pengembangan (development board) yang berbasis ESP8266, sebuah chip WiFi populer buatan Espressif. Bentuknya mirip dengan Arduino UNO, bahkan kompatibel dengan beberapa shield Arduino, sehingga mudah digunakan oleh pemula yang sudah terbiasa dengan ekosistem Arduino.
Beberapa keunggulan Wemos D1 R1 antara lain:
-
Sudah terintegrasi WiFi → memudahkan proyek IoT tanpa perlu modul tambahan.
-
Programmer-friendly → bisa diprogram menggunakan Arduino IDE maupun NodeMCU (LUA script).
-
Harga terjangkau → sangat cocok untuk pembelajaran maupun prototipe.
-
Port USB to Serial bawaan → cukup colok kabel USB, sudah bisa upload program.
Dengan Wemos D1 R1, kita bisa membuat berbagai proyek menarik seperti:
-
Kontrol lampu dari smartphone.
-
Sensor suhu dan kelembapan yang datanya tampil di internet.
-
Sistem monitoring rumah berbasis IoT.
Cara mengistal wemos D1 R1
1. Buka Arduino IDE
Pastikan kamu sudah menginstal Arduino IDE versi terbaru (disarankan minimal versi 1.8.x atau 2.x).
2. Tambahkan URL Board Manager ESP8266
-
Masuk ke menu File → Preferences.
-
Pada bagian Additional Board Manager URLs, masukkan URL berikut:
-
Klik OK untuk menyimpan.
3. Buka Board Manager
-
Masuk ke menu Tools → Board → Board Manager.
-
Ketik ESP8266 di kolom pencarian.
-
Pilih ESP8266 by ESP8266 Community lalu klik Install.
-
Tunggu hingga proses selesai (butuh koneksi internet).
Tutorial: Instal Driver CH340G Pada Window CH340 adalah rangkaian adaptor bus USB, sedangkan CH340G adalah adaptor perangkat USB ke UART. Jika Anda ingin menggunakan CH340G di komputer, diperlukan driver CH340G untuk komputer Windows.
GPIO pada Wemos D1 R1 (Lengkap)
Wemos D1 R1 adalah board berbasis ESP8266 yang bentuknya mirip Arduino UNO. Salah satu fitur utamanya adalah tersedianya pin GPIO (General Purpose Input/Output) yang bisa digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, maupun modul eksternal.
Namun, ada hal penting yang sering bikin bingung pemula: label pin pada board (D0, D1, D2, dst.) tidak sama dengan nomor GPIO asli di dalam chip ESP8266.
Tabel Mapping Pin Wemos D1 R1
| Label Pin (Board) | Nomor GPIO (ESP8266) | Fungsi Tambahan / Catatan |
|---|---|---|
| D0 | GPIO16 | Tidak mendukung PWM & I2C, sering dipakai untuk deep-sleep wake |
| D1 | GPIO5 | SCL (I2C Clock) |
| D2 | GPIO4 | SDA (I2C Data) |
| D3 | GPIO0 | Pull-up internal, digunakan saat booting (hati-hati saat digunakan) |
| D4 | GPIO2 | Terhubung ke LED bawaan board (onboard LED) |
| D5 | GPIO14 | SCK (SPI Clock) |
| D6 | GPIO12 | MISO (SPI Data Out) |
| D7 | GPIO13 | MOSI (SPI Data In) |
| D8 | GPIO15 | CS (SPI Chip Select), perlu pull-down saat booting |
| RX | GPIO3 (RX) | Pin komunikasi serial (UART RX) |
| TX | GPIO1 (TX) | Pin komunikasi serial (UART TX) |
| A0 | ADC0 (10-bit) | Input analog tunggal (0 – 1V) |
Post a Comment